Sesuatu yang Terlupakan
7:09 AM
Dalam hidup, kita punya satu misi. Misi untuk berubah.
Berubah jadi dewasa. Berubah jadi sejahtera. Berubah jadi lebih baik.
Terlalu fokus pada perubahan yang sudah kita rencanakan, kita nggak sadar bahwa nggak selamanya perubahan itu menguntungkan. Ada kalanya rencana yang sudah kita buat dengan matang, diobrak-abirik ditengah jalan. Ambisi yang kita jadikan acuan, dihempas begitu saja oleh alam. Nggak selamanya perubahan membawa kita ke tempat yang lebih tinggi, lebih indah. Bahkan banyak kasus, perubahan itu sendiri tidak merubah apa-apa.
Berubah jadi dewasa. Berubah jadi sejahtera. Berubah jadi lebih baik.
Terlalu fokus pada perubahan yang sudah kita rencanakan, kita nggak sadar bahwa nggak selamanya perubahan itu menguntungkan. Ada kalanya rencana yang sudah kita buat dengan matang, diobrak-abirik ditengah jalan. Ambisi yang kita jadikan acuan, dihempas begitu saja oleh alam. Nggak selamanya perubahan membawa kita ke tempat yang lebih tinggi, lebih indah. Bahkan banyak kasus, perubahan itu sendiri tidak merubah apa-apa.
Sahur pertama bulan
Ramadhan, nggak aku lakukan dengan mama papa. FYI, aku di Bandung itu emang
nggak sama mama papa. Aku disini sama bude (sebutan kakak mama/papa di Jawa).
Karena aku masih harus ngumpulin tugas, meliput ini itu yang semuanya dilakukan
di Bandung, aku belum bisa balik ke Tangerang, tempat dimana orang tuaku
tinggal. Masih banyak undangan bukber dari mana-mana juga.
Pagi itu, aku makan pakai
ayam goreng. Sesuatu yang sebenernya aku bosen banget. Saking bosennya aku sama
ayam goreng, aku lebih baik makan pake tempe. Atau oseng-oseng kacang panjang.
Apa aja lah asal bukan ayam goreng. Aku pengen banget memusnahkan ayam goreng
dari kehidupan ini tapi nanti kasihan si Upin. Kasihan adik aku. Mereka suka
ayam goreng.
Pagi itu, aku ingat kalau
aku sempat membayangkan makan gepuk. Gepuk yang manis dan gurih. Tapi Cuma ada
ayam goreng. Kita juga sahur pakai nasi sisa semalam. Entah kenapa, nggak ada
yang inget buat masak lagi. Karena nasi sisa semalam, makanya udah banyak yang
keras.
Jadi kita semua makan
pakai nasi keras dan ayam goreng. Aku sudah agak malas sahur waktu itu karena
nasinya keras. Tiba-tiba entah kenapa, aku teringat temen-temen yang sedang
melakukan Pengabdian pada Masyarakat di Banjaran. Gambar di otak aku berganti
sekelebat demi sekelebat sampai pada dimana aku membayangkan sebuah keluarga
kecil yang hidup di gubuk yang entah pagi itu sahur atau tidak karena mungkin
mereka tidak punya uang untuk membeli beras.
Gambaran di otak aku itu,
membuatku berpikir.
Ribuan orang diluar sana
siap untuk menggantikan posisi kita saat ini. Jika kita mengeluh, ribuan orang
diluar sana, siap untuk menatap sinis pada kita yang nasibnya jauh lebih baik
dari mereka. Ribuan orang, siap masuk bila kita keluar.
Terlalu fokus dengan apa
yang disebut ‘lebih baik’, aku sering lupa bahwa yang aku miliki saat ini juga
sudah ‘baik’. Bukan berarti jika aku selalu berusaha untuk berubah, diri aku
yang saat ini merupakan sosok yang buruk, kan?
Tanpa sadar, imej ‘perubahan’
sedikit membuat aku jadi manusia bodoh yang serakah. Kalau kalian mau tahu,
saat ini, aku sedang tersenyum pada diri sendiri. Tersenyum sinis. Tersenyum
mengejek.
Aku lupa kalau saat ini
aku sedang memegang gadget bagus. Aku lupa saat ini aku sedang mengenakan
pakaian yang layak. Aku lupa saat ini negaraku sedang tidak berperang. Aku lupa
aku punya beberapa lembar uang di dompetku. Aku lupa lipstick-ku ada puluhan. Aku
lupa aku punya 2 mata dan segalanya berfungsi dengan baik.
Meskipun aku sangat ingin
berubah. Aku ingin gadgetku semuanya dari apple. Aku ingin bajuku semuanya
buatan desainer. Aku mau tinggal di Korea. Aku mau punya tabungan yang gendut.
Aku mau punya lipstick yang harganya 700 ribu itu. Aku mau punya mata yang
indah, hidung yang mancung, dan tubuh yang indah.
Dalam hidup, kita juga
punya satu misi. Misi yang sesungguhnya amat penting. Misi yang memerlukan 0%
tenaga. Misi yang bahkan bisa kita lakukan dimana saja, kapan saja.
Bersyukur.
Lihat apa yang ada
disekeliling kamu. Mulailah menghitung orang-orang yang menurutmu punya barang
lebih bagus dari kamu. Orang yang punya segalanya yang ingin kamu miliki.
Mungkin kamu akan merasa sedikit iri.
Lalu lihatlah berita hari
ini. Berita selalu menayangkan musibah. Jarang banget hal yang menggembirakan
itu diliput. Lihat negara mana yang sedang berperang. Lihat siapa saja yang
rumahnya baru kebakaran. Lihat siapa saja yang meninggal karena kecelakaan. Lihat
siapa saja yang tertangkap mencuri karena tidak punya uang.
Pandanglah semua yang
sudah kamu punya. Tubuh kamu yang sempurna, Gadget yang sedang kamu gunakan
untuk membaca pos ini, atau ayam goreng yang menjadi makanan tidak lazim
untukmu. Pandang semuanya termasuk orang-orang yang setia bersama kamu meskipun
kamu nyebelin, kamu egois, kamu keras kepala.
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
Sudahkah kamu bersyukur
pagi ini?
Warm Hugs,
Adhelia Fa
13 comments
Alhamdulillah sahur pertama masih di rumah bareng keluarga tapi pas sahur berikutnya di tempat kerja memang berasa ada yang kurang gitu kangen nasi di rumah :(
ReplyDeleteAlhamdulillah ya.. Kak wida dimanasih domisilinya?
DeleteKak Adheeel, blogpostnya manceeeep. Aku bacanya seriuus bgt sampe pedih di sini *hatiii huhuuu
ReplyDeleteWaahh makasih aku terharu disinii wkwk. Makasih udah mampir Intaan:)
DeleteDhel, jgn musnahin ayam goreng dong T.T aku suka banget sama ayam goreng, kayak si Upin, kayak adek kamuuhh...
ReplyDeletebtw, post nya kerrenn... aku udah bersyukur pagi ini, setiap kali malah:)
saycintya.blogspot.com
Iya aku takkan memusnahkannya cin wkwk. Makasih.. Besok besoknya diteruskan yaa bersyukurnyaa. Makasih udah mampiir
Deletesuka cara kamu nyampeinnya. so beautiful :)
ReplyDeleteMakasih septiaa^^
DeleteIyasih terkadang aku juga suka lupa mengenai hal-hal kecil tapi sebenarnya itu luar biasa nikmat. Terima kasih tulisannya benar-benar menegur hati :''')
ReplyDeleteBtw aku ngetag kamu di Liebstar Award hehehe. Dicek, yaa. Jangan lupa jawab pertanyaannya juga hihihi :)
http://www.magellanictivity.com/2016/06/liebster-award.html
Itu kebiasaanku kak uti wkwk. Samabsama. Waah makasih looohh .. Aku akan apdet di pos liebster award yaa^^
DeleteTadinya mau komen postingan paling atas, tapi takut jadi cucok, cyin. :))
ReplyDeleteWoy woy woyyyy maen mau musnahin ayam goreng aja. Lewatin gue dulu sini! *Adi si front pembela ayam*
Wkwkwkwk wkwk
DeleteBaiklah. Kalau begitu saya tidak akan memusnahkannya..
Tapi kalo orangnya udah nyerah gimana Dhel???????
ReplyDelete*lah malah curhat*
(bodo amat dia mah gaakan tau aku curhat di sini bwahahahaha)
Makasih sudah baca^^ Ayo share komentar kalian di comment box. Aku suka bacain komentar kalian hehehe. Jangan ngiiklan, jualan, konten pornografi, dan SARA, ya! Entar dikameha-meha sama yang punya blog #hayoloh. Komennya dimoderasi karena banyak SPAM:)